Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 53

Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 53 —Hai sob, Pada kesempatan ini akan membahas jawaban pada “Mari Uji Kemampuan Kalian. Pertanyaan tersebut terdapat pada muatan pelajaran IPA kelas 7 SMP/MTs. Diharapkan dengan adanya pembahasan kali ini, sobat semuanya dapat memahami materi yang ada pada buku siswa.

Sangat baik bila sobat semuanya membaca dan memahami materinya terlebih dahulu sebelum langsung menjawab pertanyaannya. Sebab, pertanyaan dibawah ini berasal dari buku siswa yang telah kalian pelajari di sekolah. Dengan sering membaca dan memahami materinya, maka sobat semuanya akan mudah dalam menjawab pertanyaan yang ada dibawah ini.

Disini, kami juga menyediakan jawaban yang disertai dengan pembahasannya. Pembahasan tersebut bersifat sebagai pembanding dengan jawaban yang telah kalian kerjakan. Tidak hanya sebagai pembanding, jawaban dibawah ini juga untuk meyakinkan sobat semuanya.

Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 53

Mari Uji Kemampuan Kalian

1. Jelaskanlah peristiwa-peristiwa di bawah ini dari segi keadaan partikel[1]partikelnya.

a. Kalian tidak dapat menghancurkan baja dengan tangan kalian.
b. Susu dapat mengalir dan mengikuti bentuk gelas atau cangkir atau termos.
c. Kalian dapat merasakan hembusan angin di wajah kalian.

Jawaban

a. Baja adalah benda padat yang terdiri dari partikel-partikel atom yang rapat dan tersusun dalam struktur kristal yang teratur.

Partikel-partikel ini terikat bersama oleh gaya tarik-menarik antar atom yang kuat, sehingga baja memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi.

Tangan kita terdiri dari partikel-partikel yang lebih besar daripada atom, yaitu molekul-molekul dan sel-sel yang tersusun dalam jaringan yang kompleks.

Ketika kita mencoba menghancurkan baja dengan tangan kita, partikel-partikel pada tangan kita tidak dapat menembus atau merusak struktur kristal yang teratur pada baja, karena kekuatan tarik-menarik antar atom pada baja sangat kuat dan tahan terhadap tekanan dari tangan kita.

Oleh karena itu, baja tetap utuh dan tidak dapat dihancurkan dengan tangan kita.

b. Susu merupakan zat cair, yang berarti partikel-partikel penyusunnya (molekul-molekul) memiliki jarak yang cukup dekat satu sama lain, namun tetap memiliki kebebasan untuk bergerak.

Oleh karena itu, susu dapat mengalir dan mengikuti bentuk gelas, cangkir, atau termos yang berbeda-beda, karena partikel-partikel dalam susu dapat bergerak untuk menyesuaikan diri dengan bentuk wadah yang menampungnya.

Ketika susu dituangkan ke dalam gelas atau cangkir, partikel-partikelnya akan menyebar ke seluruh ruang kosong dalam wadah tersebut dan menyesuaikan diri dengan bentuk wadah.

Selanjutnya, ketika gelas atau cangkir tersebut diputar atau diarahkan ke arah tertentu, susu akan mengikuti pergerakan wadah tersebut karena partikel-partikelnya memiliki kebebasan untuk bergerak dan menyesuaikan diri dengan bentuk wadah.

Hal yang sama juga berlaku ketika susu dituangkan ke dalam termos. Meskipun termos memiliki bentuk yang berbeda dari gelas atau cangkir, susu masih dapat mengalir dan mengikuti bentuk termos karena partikel-partikel dalam susu dapat menyesuaikan diri dengan ruang kosong dalam termos dan tidak akan melawan gerakan wadah.

c. Peristiwa merasakan hembusan angin pada wajah melibatkan pergerakan partikel-partikel udara di sekitar kita. Angin terjadi ketika udara yang panas naik ke atas dan udara yang dingin turun ke bawah, sehingga menghasilkan pergerakan udara horizontal yang kita rasakan sebagai angin.

Partikel-partikel udara yang bergerak membentuk arus udara yang mengalir dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.

Ketika angin bertiup pada wajah kita, partikel-partikel udara yang bergerak tersebut menimbulkan tekanan pada kulit wajah kita, dan kita merasakan sensasi angin yang menyegarkan atau mungkin juga dingin tergantung pada suhu udara di sekitar kita.

Secara keseluruhan, peristiwa merasakan hembusan angin pada wajah melibatkan pergerakan partikel-partikel udara yang membentuk arus udara, yang kita rasakan sebagai sensasi angin pada kulit wajah kita.

2. Apakah difusi terjadi lebih cepat dalam cairan atau gas? Jelaskan.

Jawaban
Difusi terjadi lebih cepat dalam gas daripada dalam cairan. Ini terjadi karena partikel-partikel gas memiliki energi kinetik yang lebih tinggi dibandingkan dengan partikel-partikel dalam cairan.

Partikel-partikel gas bergerak lebih cepat dan lebih bebas dalam ruang yang tersedia, sehingga mereka dapat saling bertabrakan dan berpindah tempat dengan lebih mudah dan lebih cepat daripada partikel-partikel dalam cairan yang lebih padat.

Selain itu, cairan juga memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan antar partikel yang lebih kuat daripada gas, yang dapat membatasi gerakan partikel dan mengurangi kecepatan difusi.

Cairan juga biasanya lebih padat dan kurang kompresibel dibandingkan dengan gas, sehingga mereka memiliki volume yang lebih kecil dan lebih sedikit ruang kosong yang tersedia untuk partikel bergerak.

Namun, terdapat perbedaan dalam kecepatan difusi gas tergantung pada berbagai faktor seperti massa molekul, suhu, tekanan, dan kepadatan gas tersebut.

Misalnya, gas yang lebih ringan akan memiliki kecepatan difusi yang lebih tinggi daripada gas yang lebih berat pada suhu dan tekanan yang sama. Namun secara umum, difusi terjadi lebih cepat dalam gas daripada dalam cairan.

3. Apabila gula pasir dipindahkan dari satu wadah ke wadah yang lain, apa yang terjadi? Apakah gula pasir termasuk zat padat atau zat cair? Jelaskan alasan kalian.

Jawaban
Ketika gula pasir dipindahkan dari satu wadah ke wadah yang lain, gula pasir tersebut tetap akan berupa zat padat.

Hal ini karena gula pasir adalah zat padat yang terdiri dari butiran-butiran padat berwarna putih yang terbentuk dari kristal sukrosa.

Perubahan wadah tidak akan mengubah sifat dasar gula pasir sebagai zat padat. Meskipun gula pasir dapat menyerupai zat cair ketika digoyangkan atau diaduk, namun hal ini hanya sifat fisiknya yang berubah karena butiran-butiran gula pasir bergerak dan mengalir satu sama lain, tetapi masih tetap berbentuk padat.

Dalam ilmu kimia, zat padat adalah zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap dan tidak dapat mengalir ke tempat lain tanpa adanya gaya eksternal.

Sedangkan zat cair adalah zat yang memiliki bentuk yang berubah mengikuti bentuk wadahnya dan dapat mengalir ke tempat lain dengan mudah.

Dari definisi ini, jelas bahwa gula pasir termasuk dalam kategori zat padat karena memiliki bentuk dan volume yang tetap serta tidak dapat mengalir ke tempat lain tanpa gaya eksternal yang signifikan.

4. Bayangkanlah kalian dan teman-teman kalian adalah partikel air. Buatlah cerita tentang diri kalian, mulailah dengan wujud air sebagai zat padat atau es, uraikanlah perubahan yang terjadi pada diri kalian saat kalian berubah menjadi cair dan kemudian kalian berubah wujud menjadi gas.

Jawaban
Dahulu kala, saya dan teman-teman saya adalah partikel air yang berwujud zat padat atau es. Kami saling berdekatan dan saling menempel satu sama lain dalam keadaan membeku, seolah-olah tidak ada yang bisa memisahkan kami. Namun, suatu hari, terjadi perubahan yang tak terduga pada diri kami.

Dengan adanya perubahan suhu, kami mulai mencair dan berubah menjadi air cair. Perlahan-lahan, kita mulai bergerak satu sama lain dan mengalir ke bawah.

Kami merasakan sensasi yang baru, karena kita tidak lagi terikat dan membeku seperti dulu. Kami merasa bebas untuk bergerak dan mengalir seperti yang kita inginkan.

Namun, kebebasan kami tidak berlangsung lama. Suhu terus meningkat dan akhirnya kami berubah wujud menjadi gas.

Kami terpisah satu sama lain dan terbawa oleh udara. Tidak ada lagi rasa fisik yang mengikat kami, kami bisa bergerak ke mana saja dengan kecepatan yang luar biasa.

Kami melayang di udara, melintasi pegunungan dan lautan. Kami merasakan kemerdekaan yang luar biasa saat kita mengeksplorasi dunia dengan bentuk yang baru.

Kami bisa naik ke atas dan turun ke bawah, mengikuti arus angin dan membentuk awan yang indah.

Namun, suatu hari, kami merasa kehilangan diri kami sendiri. Kami tidak lagi merasa utuh, terpisah satu sama lain dan terbawa ke mana-mana oleh arus angin.

Kami merindukan kembali menjadi satu kesatuan, meskipun dalam bentuk yang berbeda.

Maka, kami memutuskan untuk bergabung kembali dengan teman-teman kami dan kembali menjadi air cair.

Dalam bentuk ini, kami bisa saling bersentuhan dan menempel satu sama lain seperti dulu. Kami merasa bahagia karena bisa bersatu kembali dan merasakan kehangatan yang saling menguatkan satu sama lain.

Kita tidak pernah tahu, mungkin suatu hari nanti kita akan berubah wujud lagi, tapi selalu dengan perasaan yang sama, ingin bersatu Kembali.

5. Ketika Dewi baru pulang sekolah dan hendak memasuki rumahnya, ia sudah dapat merasakan wangi melati padahal sumber pengharum ruangan tersebut diletakkan di ruangan keluarga, yang berada di bagian belakang rumah. Jelaskan mengapa hal ini bisa terjadi.

Jawaban
Hal ini mungkin terjadi karena aroma melati telah menyebar ke udara dan terbawa oleh angin hingga sampai ke pintu depan rumah Dewi.

Aroma melati sangat kuat dan mudah menyebar di udara, terutama jika sumbernya berada di ruangan yang terbuka dan dekat dengan pintu atau jendela yang terbuka.

Selain itu, kepekaan indra penciuman Dewi mungkin lebih sensitif sehingga ia dapat merasakan aroma melati yang masih terbawa di udara, meskipun sumbernya berada di ruangan yang cukup jauh.

Ini karena indra penciuman manusia dapat menangkap bau dari jarak yang cukup jauh, tergantung pada kepekaan individu dan intensitas bau itu sendiri.

Dengan demikian, kemungkinan besar aroma melati yang tercium oleh Dewi berasal dari sumber pengharum ruangan yang berada di ruangan keluarga di bagian belakang rumah, yang terbawa oleh angin dan menyebar di udara.

6. Buatlah model partikel dengan menggunakan barang-barang bekas pakai yang ada di sekitar kalian. Model kalian memiliki tiga lapisan, yaitu padat pada lapisan paling bawah, di tengah adalah lapisan partikel zat cair dan bagian paling atas adalah partikel-partikel dalam gas.

Jawaban
Untuk membuat model partikel dengan menggunakan barang-barang bekas di sekitar kita, berikut adalah beberapa bahan yang dapat digunakan:

a. Lapisan padat (solid):

- Kertas bekas
- Tutup botol plastik bekas
- Kardus bekas
- Gunting bekas
- Pensil bekas

b. Lapisan partikel zat cair (liquid):

- Air
- Minyak goreng bekas
- Sabun cuci piring bekas
- Pewarna makanan

c. Lapisan partikel gas:

- Asap rokok
- Asap lilin bekas
- Gas dari minyak kayu putih

Berikut adalah cara membuat model partikel dengan tiga lapisan tersebut:

a. Lapisan padat (solid):

- Gunakan kardus bekas sebagai dasar model.

- Potong-potong kertas bekas dan letakkan di atas kardus bekas, lalu tekan-tekan hingga rapat dan padat.

- Letakkan tutup botol plastik bekas di atas lapisan kertas, lalu gunakan gunting bekas untuk memotong bagian tepi dan bentuk sesuai dengan ukuran kardus bekas.

- Letakkan pensil bekas di atas lapisan kertas dan tutup botol, sehingga terlihat seperti sebuah pohon yang menempel di atas kardus bekas.

b. Lapisan partikel zat cair (liquid):

- Tuangkan air di atas lapisan kertas dan tutup botol bekas hingga cukup setengah dari ketinggian tutup botol.

- Teteskan beberapa tetes sabun cuci piring bekas ke dalam air, sehingga membentuk partikel-partikel sabun yang kecil dan menyebar di seluruh bagian air.

- Tambahkan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam air untuk memberikan warna pada lapisan ini.

c. Lapisan partikel gas:

- Nyalakan lilin bekas dan biarkan asap lilin naik ke atas.

- Gunakan korek api untuk menyalakan ujung pensil bekas, sehingga akan terjadi pembakaran kecil dan menghasilkan asap.

- Teteskan beberapa tetes minyak kayu putih pada kain bekas, lalu hirup asap dari kain tersebut untuk menambahkan partikel gas pada model.

Setelah selesai membuat model partikel dengan tiga lapisan tersebut, kita dapat mengamati bagaimana partikel-partikel padat, cair, dan gas berinteraksi satu sama lain pada model.

Misalnya, kita dapat melihat bagaimana partikel-partikel gas seperti asap lilin dan minyak kayu putih bergerak dan menyebar di atas lapisan cairan, serta bagaimana partikel-partikel cair seperti air dan sabun membentuk permukaan yang menempel pada partikel-padat seperti kertas dan tutup botol.

Penutup

Itulah Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 53 yang telah kami sediakan untuk sobat semuanya. Tidak hanya jawaban saja kami juga melengkapinya dengan pembahasan. Yang pastinya sobat semuanya harus selalu rajin belajar dan berlatih supaya lebih cepat memahami materi. Selamat mengerjakan.

Tambahan

1. Jawaban ini bersifat sebagai pembanding dan menyakinkan dengan jawaban yang telah dikerjakan sebelumnya.
2. Sobat semuanya dapat mencari jawaban yang lebih baik dan lebih meyakinkan.
3. Tidak ada jaminan kebenaran pada jawaban di atas.

Baca juga : 

Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 84
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 74
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 67
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 60
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 59
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 56

Posting Komentar untuk "Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 53"